5 Fakta Unik Tentang
Ka'bah
1.
Ka'bah mengeluarkan sinar radiasi
Planet
bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan
magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space
Administration (NASA), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat
dipublikasikan melalui internet. Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang,
website yang mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya.
Namun
demikian, keberadaan radiasi itu tetap diteliti, dan akhirnya diketahui kalau
radiasi tersebut berpusat di kota Makkah, tempat di mana Ka'bah berada. Yang
lebih mengejutkan, radiasi tersebut ternyata bersifat infinite (tidak
berujung). Hal ini terbuktikan ketika para astronot mengambil foto planet Mars,
radiasi tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa
radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'bah di planet
bumi dengan Ka'bah di alam akhirat.
2.
Zero Magnetism Area
Di
tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama
‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila seseorang mengeluarkan kompas di
area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali
karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah
sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih
sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab
itu, ketika mengelilingi Ka’ah, maka seakan-akan fisik para jamaah haji seperti
di-charge ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah
dibuktikan secara ilmiah.
3.
Tekanan Gravitasi Tinggi
Ka'bah
dan sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini
menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak
dapat mengetahui isi di dalam Ka'bah. Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga
menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah tinggi. Inilah yang
menyebabkan salat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap
di atasnya.
Tekanan
gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk
bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.
4.
Tempat ibadah tertua
Pembangunan
Ka'bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang
menyebutkan, Ka'bah telah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam
diturunkan. Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dari
masa ke masa.
Menurut
sebagian riwayat, Ka'bah sudah ada sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi,
karena sudah dipergunakan oleh para malaikat untuk tawwaf dan ibadah. Ketika
Adam dan Hawa terusir dari Taman Surga, mereka diturunkan ke muka bumi, diantar
oleh malaikat Jibril. Peristiwa ini jatuh pada tanggal 10 Muharam.
Ka'bah
dijadikan sebagai kiblat oleh orang yang salat di seluruh dunia, karena orang
salat di seluruh dunia memancarkan energi positif apalagi semua berkiblat
kepada Ka'bah. Jadi dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di
Ka'bah, dan juga menjadi pusat gerakan salat sepanjang waktu karena diketahui
waktu salat mengikuti pergerakan matahari. Itu artinya, setiap waktu sesuai
gerakan matahari selalu ada orang yang sedang salat. Jika sekarang seseorang di
sini melakukan salat Dhuhur, demikian pula wilayah yang lebih barat akan
memasuki waktu Dhuhur dan seterusnya atau dalam waktu yang bersamaan orang
Indonesia salat Dhuhur orang yang lebih timur melakukan salat Ashar demikian
seterusnya.
Memandang
Ka'bah dengan ikhlas akan mendatangkan ketenangan jiwa. Aturan untuk tidak
mengenakan topi atau kepala saat beribadah haji juga memiliki banyak manfaat.
Rambut yang ada di tubuh manusia dapat berfungsi sebagai antena untuk menerima
energi postif yang dipancarkan Ka'bah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar